Beneerr kaann ada yang baca blog gue *menangis terharu* barusan dapet feedback dari teman lama. Dari kemarin sebenernya udah mau update ini blog tapi udah hopeless gak ada yang baca akhirnya cuma gue simpen dalam hati *sebenernya males ngetik juga* dan buat bahan sharing pas ngesel doang tapi okelah tak apa tak apa kita lanjutkan, yg lalu biarlah berlalu...
Tribute to ivn and her son.
Beberapa waktu yang lalu saat gue dalam perjalanan ke suatu tempat dan berhenti di lampu merah, terlihat 2 orang anak pengemis, sepertinya kakak-beradik. Pikiran pun melayang jauh masuk dalam alam imajinasi spiritual gue...
Seringkali, pikiran dan perasaan hanya terfokus pada kesulitan, masalah, dan persoalan hidup. Pilihan sikap yang membuat kita dikuaasai oleh rasa takut, bingung, stres, cemas, depresi, dan mudah berprasangka buruk atau mempunyai pikiran negatif.
Semakin buruk ketika kita hanya terfokus pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang telah kita miliki. Meskipun telah memiliki rumah, keddaraan, studi yang lancar, pekerjaan tetap, pasangan yang baik, tetapi kita masih merasa kurang ddan terobsesi untuk mendapatkan harta yang lebih banyak, mobil mewah, rumah yang besar dan indah. Akhirnya hal ini yang membuat kita kehilangan kedamaian hati.
Kita tidak pernah merasa puas. Pilihan sikap itulah yang membuat kita tidak pernah menjadi "kaya" karena "orang kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak, tetapi orang yang dapat menikmati apa yang telah mereka miliki.
Kita manusia merupakan mahluk sosial, bukan hanya secara komunikasi namun juga secara spiritual dimana kita terhubung satu dengan yang lain. Beberapa orang menyebutnya Takdir. Namun ini sungguh berbeda dengan Takdir, dimana kita hanya menjalani apa yang sudah ditakdirkan. Kita terhubung sebagai satu ikatan jiwa dimana setiap hal yang terjadi mempunyai efek berantai kepada orang disekitar kita. Bahwa semua ada hikmahnya.
Namun, hubungan sosial ini justru berdampak pada kesombongan dimana akhirnya kita cencerung membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Rasanya orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih berhasil, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Meskipun lebih mudah bersyukur untuk hal-hal yang baik namun kedamaian hati sejatinya hanya akan datang pada mereka yang juga bersyukur pada masa-masa sulit. Rasa syukur membuat hal negatif menjadi positif.
Namun, hubungan sosial ini justru berdampak pada kesombongan dimana akhirnya kita cencerung membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Rasanya orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih berhasil, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Meskipun lebih mudah bersyukur untuk hal-hal yang baik namun kedamaian hati sejatinya hanya akan datang pada mereka yang juga bersyukur pada masa-masa sulit. Rasa syukur membuat hal negatif menjadi positif.
Sungguh, dahulu aku tak pernah merasakan bisa sampai pada titik yang penuh sukacita ini, walaupun dengan beberapa kekurangan aku berusaha untuk bersyukur dan bertahan menjalani semuanya. Karena saat ini lebih baik daripada yang lalu dimana hidup penuh kenikmatan namun terasa hambar dan hampa, ibarat menikmati nasi tanpa bumbu dan lauk. Dan untuk sampai pada titik ini, aku bertemu dengan orang yang merangkulku sekaligus memukulku, aku melewati tempat yang subur dan indah dengan bunga mawar namun penuh ranting duri yang menusukku, aku bersabar dan berharap hingga sampai pada titik ini. Ketika kita mencapai titik yang paling rendah, disitu lah Tuhan akan mengangkat kita. Sama seperti Yesus yang telah direndahkan namun akhirnya ditinggikan dan dimuliakan. Putera-Nya yang telah memberikan teladan yang sempurna bagi kita untuk melaksanakan hidup ini. Teladan yang membuat kita pantas memanggilnya sebagai Bapa.
Pada akhirnya, semua ini adalah tentang Iman. Habis gelap terbitlah terang. Kesusahan akan datang sebelum Kegembiraan. Tuhan tak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan kita. Ia akan memberikan kita kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu tanpa kehilangan sukacita, yang kita perlu lakukan hanya percaya penuh kepadaNya. Yakinlah bahwa Tuhan puinya rencana terbaik untuk kehidupan kita.
Lampu merah pun akan segera berganti hijau, cukup lama hingga akhirnya mengambil sejumlah uang yang ada di saku celana, kupanggil si kakak dan kuberikan kepadanya. Mengingatkanku pada ikatan jiwa diantara kita, hingga akhirnya lampu berganti hijau dan kupacu si badak sebelum lampu merah yang lamanya bikin gue *melamun sbenernya* masuk alam imajinasi itu mencegatku lagi....
Aku masih disini
Mendekap hampa dihati
Yang hingga kini menghantui
Tentang arti hidup ini
Waktu terus berputar
Tanpa bisa menawar
Manisnya segala sanjung puji
Menjadi pahit caci maki
Segala yang terjadi dalam hidupku ini
Adalah sebuah misteri ilahi
No comments:
Post a Comment