Minggu, 8 Maret 2015
Pagi ini, ada seorang bapak pemulung tua yang mengambil seonggok bungkusan nasi kuning yang kami jual di depan gereja dan dibuang karena memang rasanya tidak seberapa.
Malam ini, kulihat lagi seorang ibu pengemis tua itu yang selalu duduk di depan pom bensin dekat rumah dan pakaian yang sama sejak pertama kali kulihat.
Malam ini, kulihat lagi seorang ibu pengemis tua itu yang selalu duduk di depan pom bensin dekat rumah dan pakaian yang sama sejak pertama kali kulihat.
YA ALLAH! DUNIA MACAM APA INI?
Berulang kali aku berpikir kenapa hidup ini tidak pernah adil?
Kenapa harus ada yang kaya, kenapa harus ada yang miskin?
Kenapa yang berkelimpahan terlalu menyenangkan?
Kenapa yang berkekurangan terlalu menyedihkan?
Berulang kali aku berpikir kenapa hidup ini tidak pernah adil?
Kenapa harus ada yang kaya, kenapa harus ada yang miskin?
Kenapa yang berkelimpahan terlalu menyenangkan?
Kenapa yang berkekurangan terlalu menyedihkan?
Lalu untuk apa manusia memiliki kecerdasan ini? Untuk menghancurkan sesama? Untuk menghancurkan dunia? Untuk menghancurkan makhluk lain? Karena perilaku kita masih tidak berbeda dengan hewan, yang hanya mampu menghancurkan tanpa mampu membangunnya kembali.
Aku malu menjadi bagian dari umat manusia.
Malu dengan semut yang menatapku saat ini.
Malu dengan semut yang menatapku saat ini.
Akhirnya manusia mati dengan ketamakannya sendiri...
No comments:
Post a Comment