23 May 2013

Sukacita itu Murah

Beberapa malam yang lalu, gue pernah beli sate di deket rumah. Karena lagi males jalan akhirnya bawa motor beserta 20rb di kantong buat beli sate 20 batang (maklum gentong lagi kelaparan) dan disekitar situ emang banyak tukang parkir yang jagain motor orang-orang yang makan di warung sekitar situ. Akhirnya gue parkir di depan warung sate. Karena niat gue emang dibawa pulang, akhirnya cepet aja si tukang sate bungkusin tuh sate buat gue. Setelah mau pulang, gue kan pikir gue gak makan disitu, parkir juga cepet doang, dan gue gak ada seribuan buat bayar parkir, asal bacot aja gue bilang "Pak, duit e pas. Nyusul ya!"
Anehnya biasa kan kalo udah dibilang gitu muka tukang parkir kebanyakan langsung berubah semirip bokong ayam dan belagak preman, tapi ni bapak malah senyum-senyum bantu minggirin motor di sebelah gue, bantu narikin motor gue, dan bantu gue nyebrang pake sempritannya. Awalnya sih gue cuek aja, mungkin udah biasa diutangin kali ya ni bapak :D
Akhirnya setelah beberapa hari ketika kemarin pulang kampus ujan-ujanan, gue lewat tuh di depan warung sate dan ada tuh bapak tukang parkir. Awalnya sih lewatin aja dengan cueknya hingga deket perumahan gue tiba-tiba gue ngerasa ada yang salah. Teringat di kantong gue ada 1 koin seribuan kembalian beli batagor di kampus, akhirnya gue balik deh ke depan warung sate dan ngasih si bapak tuh koin.

Sejenak gue merasa jadi orang kudus :P

Teringat bahwa kita semua terhubung, secara sosial, secara emosional, secara spiritual.
1000 rupiah takkan ada artinya dibanding rasa sukacita ketika kita melakukan kebaikan itu.
Pengorbanan hal duniawi sangat berarti ketika dihadapkan dengan sukacita  hasil surgawi.


FINE.
back to work.





17 May 2013

Meaningful & Meaningless

Well, jujur dari kemarin sibuk jadi gak bs update blog.
Akhirnya ni ada kesempatan ngetik pas gue servis si badak di ahass. Ngetik sambil menghirup oksigen campur oli menn...
Seberapa besarkah arti dari setiap perbuatan yang kita lakukan? Apakah itu sangat berarti? Atau malah itu tidak mempunyai arti sama sekali? Sebuah pertanyaan yang bagi orang hedonis akan terkesan sangat tolol *segera tutup blog ini jika anda merasakannya*
Beberapa waktu ini aku selalu berusaha agar semua yg aku perbuat berarti bagi diriku maupun orang lain. Aku tak pernah mengerti bagaimana aku bisa menjadi seperti ini. Namun yang pasti, jangan lakukan sesuatu yang sangat berarti bagi orang lain namun samasekali tak berarti bagimu, atau malah merugikanmu.
Lakukan lah apa yang berarti bagi engkau, berarti bagi orang lain, berarti bagi semua.
Hmm, jujur gue gak tau mau ngomong apalagi. Yang jelas pikiran gue lagi kacau balau. Selama 2 jam nungguin si badak diservis, layar hp gue cuma keisi kata-kata diatas. Nanti kalo udah ketemu lanjutannya gue update deh.



06 May 2013

Kedamaian Hati

Beneerr kaann ada yang baca blog gue *menangis terharu* barusan dapet feedback dari teman lama. Dari kemarin sebenernya udah mau update ini blog tapi udah hopeless gak ada yang baca akhirnya cuma gue simpen dalam hati *sebenernya males ngetik juga* dan buat bahan sharing pas ngesel doang tapi okelah tak apa tak apa kita lanjutkan, yg lalu biarlah berlalu...

Tribute to ivn and her son.
Beberapa waktu yang lalu saat gue dalam perjalanan ke suatu tempat dan berhenti di lampu merah, terlihat 2 orang anak pengemis, sepertinya kakak-beradik. Pikiran pun melayang jauh masuk dalam alam imajinasi spiritual gue...

Seringkali, pikiran dan perasaan hanya terfokus pada kesulitan, masalah, dan persoalan hidup. Pilihan sikap yang membuat kita dikuaasai oleh rasa takut, bingung, stres, cemas, depresi, dan mudah berprasangka buruk atau mempunyai pikiran negatif.
Semakin buruk ketika kita hanya terfokus pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang telah kita miliki. Meskipun telah memiliki rumah, keddaraan, studi yang lancar, pekerjaan tetap, pasangan yang baik, tetapi kita masih merasa kurang ddan terobsesi untuk mendapatkan harta yang lebih banyak, mobil mewah, rumah yang besar dan indah. Akhirnya hal ini yang membuat kita kehilangan kedamaian hati.
Kita tidak pernah merasa puas. Pilihan sikap itulah yang membuat kita tidak pernah menjadi "kaya" karena "orang kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak, tetapi orang yang dapat menikmati apa yang telah mereka miliki.
 Kita manusia merupakan mahluk sosial, bukan hanya secara komunikasi namun juga secara spiritual dimana kita terhubung satu dengan yang lain. Beberapa orang menyebutnya Takdir. Namun ini sungguh berbeda dengan Takdir, dimana kita hanya menjalani apa yang sudah ditakdirkan. Kita terhubung sebagai satu ikatan jiwa dimana setiap hal yang terjadi mempunyai efek berantai kepada orang disekitar kita. Bahwa semua ada hikmahnya.

Namun, hubungan sosial ini justru berdampak pada kesombongan dimana akhirnya kita cencerung membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Rasanya orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih berhasil, dan lebih kaya dari kita. Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Meskipun lebih mudah bersyukur untuk hal-hal yang baik namun kedamaian hati sejatinya hanya akan datang pada mereka yang juga bersyukur pada masa-masa sulit. Rasa syukur membuat hal negatif menjadi positif.
Sungguh, dahulu aku tak pernah merasakan bisa sampai pada titik yang penuh sukacita ini, walaupun dengan beberapa kekurangan aku berusaha untuk bersyukur dan bertahan menjalani semuanya. Karena saat ini lebih baik daripada yang lalu dimana hidup penuh kenikmatan namun terasa hambar dan hampa, ibarat menikmati nasi tanpa bumbu dan lauk. Dan untuk sampai pada titik ini, aku bertemu dengan orang yang merangkulku sekaligus memukulku, aku melewati tempat yang subur dan indah dengan bunga mawar namun penuh ranting duri yang menusukku, aku bersabar dan berharap hingga sampai pada titik ini. Ketika kita mencapai titik yang paling rendah, disitu lah Tuhan akan mengangkat kita. Sama seperti Yesus yang telah direndahkan namun akhirnya ditinggikan dan dimuliakan. Putera-Nya yang telah memberikan teladan yang sempurna bagi kita untuk melaksanakan hidup ini. Teladan yang membuat kita pantas memanggilnya sebagai Bapa.

Pada akhirnya, semua ini adalah tentang Iman. Habis gelap terbitlah terang. Kesusahan akan datang sebelum Kegembiraan. Tuhan tak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan kita. Ia akan memberikan kita kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu tanpa kehilangan sukacita, yang kita perlu lakukan hanya percaya penuh kepadaNya. Yakinlah bahwa Tuhan puinya rencana terbaik untuk kehidupan kita.
Lampu merah pun akan segera berganti hijau, cukup lama hingga akhirnya mengambil sejumlah uang yang ada di saku celana, kupanggil si kakak dan kuberikan kepadanya. Mengingatkanku pada ikatan jiwa diantara kita, hingga akhirnya lampu berganti hijau dan kupacu si badak sebelum lampu merah yang lamanya bikin gue *melamun sbenernya* masuk alam imajinasi itu mencegatku lagi....

Aku masih disini
Mendekap hampa dihati

Yang hingga kini menghantui

Tentang arti hidup ini

Waktu terus berputar
Tanpa bisa menawar

Manisnya segala sanjung puji

Menjadi pahit caci maki

Segala yang terjadi dalam hidupku ini
Adalah sebuah misteri ilahi

Perihnya cobaan hanya ujian kehidupan