Perkembangan teknologi merupakan penghadiran paling jelas antara kehendak dan kekuatan manusia sebagai tuan atas alam semesta dan hidupnya (P. Miccoli; 200, 18-19).
Menurut teori Erich Fromm tentang lima kebutuhan kepribadian yang sehat, hal tersebut menjadi bagian dari transendensi dimana manusia berusaha untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan, membuat keadaan tercipta menjadi pencipta.
Namun apakah manusia mampu untuk menjadi tuan atas alam semesta? Tuan berarti menjadi pengendali dan penguasa. Sedangkan manusia belum mampu mengendalikan hal yang paling mudah seperti panas dan hujan, apalagi bencana alam.
Menjadi tuan atas alam semesta hanya lah kesadaran manusia, karena manusia pun bagian dari alam. Jika berada di atasnya maka ia akan punah beserta alamnya. Menciptakan ialah cara ideal dan sehat untuk melebihi keadaan binatang yang pasif yang tidak dapat diterima oleh manusia karena kemampuan berpikir dan daya khayalnya. Manusia belomba lomba membuat alat-alat dan obat-obat yang membuatnya merasa menguasai alam semesta dan hidupnya sendiri.
Namun nyatanya, daripada perkembangan teknologi malah membuat manusia semakin terfokus pada hal yang yang dibutuhkannya saja. Teringat beberapa saat yang lalu, dalam perjalanan ke suatu tempat kami melewati gunung kapur yang sudah terbelah setengahnya menjadi penghasilan penduduk sekitarnya. Dalam mobil penumpang bercerita bagaimana gilanya manusia merusak alam dan berspekulasi bahwa terbelahnya gunung tersebut mungkin menjadi penyebab Bandung banjir beberapa waktu lalu. Mereka tidak sadar bahwa mobil yg mereka tumpangi menghasilkan asap hitam pekat dibelakangnya ketika menanjak gunung tersebut, dan mungkin menjadi penyebab efek rumah kaca, rusaknya ozon, dan mencairnya es kutub dan mengganggu ekosistem disana. Begitu kecilnya pemikiran manusia. Dan pada akhirnya mereka menjadi tuan bagi dirinya sendiri, bagi kebutuhan puasnya oborolan sempit dan pendek.
Seseorang menjadi tuan ketika pelayannya telah bekerja dengan baik dan tuan tersebut memberi upah sesuai dengan pekerjaan pelayannya. Begitu pula manusia menjadi tuan ketika alam telah bekerja dengan baik dan manusia memberi upah sesuai dengan pekerjaan alam.
Pelayan akan mati jika ia terus bekerja tanpa diupahi. Begitu pula alam akan mati jika ia terus memberikan kehidupan tanpa diberikan kehidupan.
Pelayan akan mati jika ia terus bekerja tanpa diupahi. Begitu pula alam akan mati jika ia terus memberikan kehidupan tanpa diberikan kehidupan.
Akhirnya tuan dalam kesusahannya melayani dirinya sendiri.
Namun, manusia akan mati. Karena hidupnya hanya mampu di alam ini.